Thursday, February 7, 2013

Cara Melihat Akreditasi Semua Kampus di Seluruh Indonesia

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan satu-satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional). Tugas utama badan ini adalah: (1) meningkatkan mutu pendidikam tinggi, (2) memperkenalkan serta menyebarluaskan "Paradigma Baru dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi", dan (3) meningkatkan relevansi, atmosfir akademik, pengelolaan institusi, efisiensi dan keberlanjutan pendidikan tinggi. (Tadjudin, 2000). (sumber: pengentar ban-pt)


Saya posting ini mengingat sangat penting bagi kamu yang hendak mau kuliah atau ingin mengetahui sendiri tempat kamu kuliah akreditasinya apa. Intinya supaya tidak dibohongi. :) Karena saya pernah liat iklan di TV lokal mengenai iklan kampus yang begitu sombongnya bilang "kampus kami terakreditas Ban-PT", ya terakreditasi nya apa. Ternyata C. Cucok :P

Tapi kalau menurut kamu itu ga penting, yasudah sih ga papa. :)


Untuk melihat hasil akreditasi kunjungi halaman ini http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php
Akan muncul seperti gambar diatas.

Untuk mencari nama Perguruan Tinggi bisa dengan singkatan contoh:
UI- Untuk Universitas Indonesia
IPB - Untuk Institut Pertanian Bogor
STMIK
IAIN

atau

Dengan sebagian dari nama perguruan tinggi contoh :
Bogor - maka akan tampil nama perguruan tinggi yang didalamnya terdapat kata Bogor
Indonesia - maka akan tampil nama perguruan tinggi yang didalamnya terdapat kata Indonesia

kata kunci untuk nama perguruan tinggi lainnya :
potensi, syarif, terbuka, bina,teknik, sakti, budi,i nformatika, kesehatan, ekonomi, islam, kristen, komputer, pamulang, guna, jakarta, jaya, niaga, teknologi dan lain sebagainya

tips pencarian cepat :
inputkan pada nama perguruan tinggi selainnya abaikan/all kemudian klik tombol cari
untuk mencari perwilayah** silahkan pilih kopertis wilayah [01-12] kemudian klik tombol cari


**
1. Kopwil I
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara
2. Kopwil II
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung
3. Kopwil III
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: DKI Jakarta
4. Kopwil IV
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Jawa Barat dan Banten
5. Kopwil V
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: DI Yogyakarta
6. Kopwil VI
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Jawa Tengah
7. Kopwil VII
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Jawa Timur
8. Kopwil VIII
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
9. Kopwil IX
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan
10. Kopwil X
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi
11. Kopwil XI
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur
12. Kopwil XII
Perguruan Tinggi di Wilayah Propinsi: Maluku, Maluku Utara, Papua, Irian Jaya Barat.






Tuesday, February 5, 2013

TIPS MENGHINDARI JADI SARJANA PENGANGGURAN

Saat ini menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan memang sangat dibutuhkan, karena dengan ijazah SMA saja, sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Tapi apakah dengan lulus kuliah sudah bisa menjamin akan mendapatkan pekerjaan? Tentu saja tidak. Di Indonesia tercatat sejak Januari 2012 hingga Juli 2012 terdapat sebanyak 493.000 sarjana yang menjadi pengangguran. Sungguh tragis berita tersebut. Tentu saja tidak ada yang mau menjadi salah satunya. Terus apa yang harus dilakukan agar tidak menjadi sarjana pengangguran? Berikut adalah beberapa tips yang harus dilakukan agar setelah lulus kuliah, tidak menjadi seorang sarjana pengangguran :
1.      Terus berusaha mencari lowongan pekerjaan dan jangan pernah menyerah
Mencari lowongan pekerjaan memang sering dilakukan untuk setiap sarjana, tapi apakah cara mereka sudah tepat? Mencari lowongan pekerjaan, jangan hanya berasal dari satu sumber saja. Pertama, mencari lowongan kerja bisa didapat dengan adanya hubungan dengan orang lain, sehingga kita dapat menerima pekerjaan dari orang tersebut, atau dengan mencari lowongan pekerjaan dari orang lain. Kedua, cari lowongan kerja di media cetak atau koran-koran, karena biasanya terdapat banyak lowongan pekerjaan. Ketiga, mencari lowongan kerja secara ONLINE, karena banyak orang yang mendapatkan pekerjaan dengan cara online. Mengingat kemajuan teknologi, internet lah biasanya yang menyediakan info-info tentang lowongan pekerjaan. Misalnya dengan menjelajar di google, atau mengunjungi media-media online seperti di viva.co.id atau media lainnya.
2.      Jangan terlalu pilih-pilih pekerjaan
Inilah HAL YANG PALING SERING DILUPAKAN oleh para lulusan sarjana. Jika kita terlalu memilih-milih pekerjaan dengan berharap gaji yang besar, kita tidak akan pernah mendapat pekerjaan. Apalagi untuk lulusan S1, hal ini sangat perlu diperhatikan, karena lulusan S1 belum mempunyai pengalaman kerja sebelumnya. Mulailah dengan suatu pekerjaan, walaupun dengan gaji yang kecil, sehingga kita bisa mendapat pengalaman kerja, karena jika kita memiliki lebih banyak pengalaman kerja, maka akan lebih mudah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik lagi.
3.      Sambil mencari pekerjaan, coba terus melatih dalam berkomunikasi
Komunikasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam hal apapun untuk mencari pekerjaan, bahkan banyak perusahaan yang menilai seseorang awalnya adalah dengan cara berkomunikasinya. Komunikasi yang baik akan membantu kita dalam mendapat pekerjaan.
4.      Berlatih lagi berbahasa Inggris
Bahasa Inggris sangat berdampak dalam diterima atau tidaknya seseorang dalam suatu pekerjaan. Bahkan di setiap tes dalam mencari pekerjaan, hampir rata-rata melakukan wawancara dalam Bahasa Inggris. Maka dari itu asahlah kemampuan bahasa inggris Anda.

5.      Terapkan hal-hal positif yang telah didapat sewaktu kuliah
Dalam perkuliahan kita banyak diajarkan tentang soft skills ataupun dalam berorganisasi. Terapkanlah semua ilmu tentang kedua hal tersebut yang telah didapat sewaktu kuliah, karena itu pasti akan sangat membantu
6.      Belajar untuk mudah mengakrabkan diri dengan orang lain
Banyak lulusan sarjana yang mempunyai banyak kelebihan, tetapi karena tidak bisa mengakrabkan diri dengan orang lain, menjadi suatu kendala yang besar. Mengakrabkan diri dengan orang lain, caranya kita harus bisa mengetahui setiap kondisi yang ada di lingkungan dan tetap menjaga etika terhadap siapapun. Berusahalah untuk tidak menyinggung perasaan orang lain, dan berusaha untuk dapat mengambil hati orang lain, sehingga kita meninggalkan kesan yang baik di mata orang lain.
7.      Usahakan agar mencari pekerjaan yang terjangkau dan sesuai kemampuan kita
Memang banyak sekali lowongan pekerjaan yang ada, tetapi berusahalah untuk memilah-milah dahulu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, ini akan menjadi nilai plus ketika kita melamar pekerjaan

8.      Satu hal yang sangat penting adalah tetap berdoa kepada Tuhan.
Itulah tips-tips untuk menghindari menjadi seorang sarjana pengangguran, terapkanlah tips-tips tersebut, pasti Anda akan terhindar untuk menjadi pengangguran. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Monday, February 4, 2013

MAKALAH PERAN PEMIMPIN PADA ORGANISASI PUBLIK


PERAN PEMIMPIN PADA ORGANISASI PUBLIK



MAKALAH KEPEMIMPINAN






                                                OLEH :
NAMA : HAMDANAH
NIM      : 018108031



 












PROGRAM SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ
SAMARINDA
2012





KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“PERAN PEMIMPIN PADA ORGANISASI PUBLIK”
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
             Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,  penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya  penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Samarinda, 1 April 2012

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
            Dalam kenyataan sehari-hari, peran pemimpin tidak pernah lepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi, mulai dari fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi, mulai dari organisasi Planning termasuk budgeting, Organizing, Staffing, Actuating or Leadership, Coordinating dan Controlling atau Evaluation. Akan tetapi, setiap perjalanan operasional suatu organisasi akan menemui kendala atau masalah akibat dinamika lingkungan Internal dan Eksternal organisasi. Untuk menyiasati situasi dan kondisi tersebut maka diperlukan seni memimpin yang cerdas untuk mencapai efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif bagi pemimpin dalam melaksanakan peran pengendalian organisasi memiliki kontribusi besar bagi keberhasilan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Seperti yang diajarkan oleh Sun-Tzu dan dijabarkan oleh Roger T. Ames (Ames, 2002 : 87) sebagai berikut.
“ Komandan yang utuh mampu mencapai dan memelihara kendali terhadap situasi militer dengan cara analogis dengan kendali seorang penguasa yang handal terhadap situasi sipil dengan kendali seorang petani terhadap panennya : dengan pemahaman yang tuntas akan kondisi-kondisi yang menentukan situasinya dan memanipulasi terhadap keadaan-keadaan ini demi tujuannya : ia yang mengenal musuhnya dan dirinya sendiri tak akan pernah beresiko dalam status pertempuran”
              Axelrod (2003:99-100) mengemukakan bahwa manager (pemimpin) yang efektif harus bermain dalam wilayah kekuatannya, dimana Pemimpin tersebut harus mengerjakan sebanyak mungkin bisnis di wilayah dan pasar dimana ia mempunyai pengalaman terbanyak dan sumber daya paling intensif. Sehingga pemimpin harus mengendalikan situasi dan kondisi pada bidang atau wilayah organisasi yang dipimpinnya.

B.                Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
  1. Apa yang dimaksud Pengertian Pemimpin ?
  2. Apa yang dimaksud Pengertian Organisasi Publik?
  3. Apakah tujuan dari Organisasi Publik?

C.                Tujuan Penulisan
            Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

D.                Metode Penulisan

E.                Batasan Masalah
            Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi permasalahan pada :
1.      Pengertian Pemimpin
2.      Pengertian Organisasi Publik
3.      Penjelasan Peran Pemimpin pada Organisasi Publik






BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Pemimpin
            Dalam bahasa Indonesia “ Pemimpin” sering disebut penghulu, pramuka, pelopor, Pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan Istilah memimpin, kepemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kiata dasar yang sama “ pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu, karenanya seorang dalam peran formal belum tentu mampu memimpin. Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimilik seseorang, oleh sebab itu kepemimpinan bias dimiliki oleh orang yang bukan “Pemimpin”. Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan – khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.







B.                 Pengertian Organisasi Publik
            Dalam memahami apa itu konsep organisasi publik maka harus dimulai dengan memaknai secara utuh kata publik itu sendiri. Banyak makna yang melekat dari kata publik, jika mengikuti pendapat Frederikson terdapat lima sudut pandang makna publik yaitu sudut pandang pluralis, pilihan publik, keterwakilan legislatif penyeleggara pelayanan dan kewarganegaraan.
            Bertolak dari sudut pandang tersebut maka dijabarkan lebih lanjut masing-masing sudut pandang, yaitu pertama, sudut pandang pluralis menyatakan bahwa publik adalah merupakan kelompok kepentingan; kedua, sudut pilihan publik menyatakan publik sebagai  sebagai pilihan yang rasional; ketiga, sudut pandang keterwakilan legislatif bahwa publik adalah keterwakilan; keempat, sudut pandang penyelenggara pelayanan publik adalah pelanggan dari sebuah pelayanan; kelima, sudut pandang kewarganegaraan publik dipahami sebagai warga negara.
George Frederickson juga menyampaikan perlunya pemahaman tentang prinsip dalam memahamai konsep publik yaitu : pertama, membangun konsep publik melalui pemberdayaan konstitusi; kedua membangun konsep publik untuk membentuk virtous citizen; ketiga, membangun konsep publik didasarkan pada sistem yang efektif dalam mendengar dan merespon kepentingan publik; keempat,membangun konsep publik dengan kebijakan yang didasrkan pada kebajikan dan empati.
            Pemaknaan kata publik tersebut setidaknya memberikan kontribusi positif dalam rangka memahami organisasi publik. Pengertian publik yang telah dijabarkan tersebut secara kontekstual akan memberikan pengertian makna dari organisasi publik. Jadi pengertian organisasi publik akan selalu bersentuhan dengan keseluruhan sudut pandang tersebut namun pengertian organisasi publik hendaknya lebih berorientasi pada sudut pandang terakhir yaitu mencakup seluruh warga negara.


Berdasarkan hal tersebut diatas maka bisa di tarik pemahaman bahwa pengertian Organisasi publik sendiri adalah :
1) Organisasi yang terbesar;
2) Yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara;
3)  Mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga ;
4) Sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan 5) melayani keperluannya;
 6) Sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan;
 7) Serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan; 

Organisasi publik dapat dirumuskan juga sebagai...draw their resources (taxes and legitimacy) from the polity and are mediated by the situations of the state. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak) sebagai sumber-sumber organisasi publik , membunuh rakyat (hukuman mati), dan memenjarakan rakyat dan tentunya ini atas dasar dari legitimasi dari pemerintahan dan melalui lembaga-lembaga negara.
Adapun tujuan dan misi yang ingin dicapai organisasi publik adalah memberikan pelayanan pada warga negara, memberikan perlidungan rasa aman, mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan. Oleh karena itu besar harapan rakyat terhadap apa yang akan di berikan oleh organisasi publik. Tentunya untuk mewujudkannya organisasi publik harus di dukung dengan struktur organisasi, dan sumber daya manusia yang memadai baik secara kuantitatif dan kualitatif.





C.                Peran Pemimpin pada Organisasi Publik
            Peranan fundamental seorang pemimpin organisasi public adalah mampu mengintegrasikan variable-variabel organisasi dengan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) kedalam ranah manajemen seorang pemimpin organisasi.
            Dalam manajemen pemimpin dalam mekanisme integrasi organisasi publik perlu dituangkan dalam beberapa aksi strategi seorang pemimpin dalam manajerial pemimpin itu sendiri yakni :
a.                  Penetapan Tujuan
            Penyusunan tujuan agar visi sesuai dengan tujuan organisasi di masa mendatang, para pemimpin harus menyusun dan menafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan unit-unit kerja. Hal ini dapat menjadi sama luasnya dengan hasil target secara keseluruhan atau sama istimewanya dengan MBO (tujuan kinerja yang disetuui oleh yang berada di atasnya dan di bawahnya).
b.                  Motivasi
            Merupakan dorongan seorang pemimpin organisasi public kepada koleganya untuk bekerja sesuai kapasitas dan parameter tujuan organisasi. Contohnya : memberikan pujian, ucapan terima kasih, mendengarkan keluhan dan pemberian benefit yang adil terhadap kolega bawahannya.
c.                   Komunikasi
            Merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin organisasi publik  untuk mampu menguasai sikap dan pola komunikasi yang bijak sehingga mudah dipahami bagi kolega bawahannya sehingga diperlukan adanya warna-warni pilihan kata, gerak dan mimik serta berbicara yang tidak membosankan.
d.                  Pengambilan Keputusan
            Merupakan hal yang cukup menantang bagi seorang pemimpin karena dalam pengambilan keputusan organisasi public harus memiliki kemampuan konseptual. Seorang pemimpin tanpa memahami dan memiliki kemampuan konseptual terkadang mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan public. Salah satu yang menjadi contoh konkrit kemampuan konseptual yang harus ada pada diri seorang pemimpin organisasi publik adalah berwawasan keilmuan (Akademis) yang kreatif dan Inovatif, mampu membaca fenomena yang dapat dituangkan kedalam sebuah konsep yang matang, mampu menganalisa situasi dan kondisi yang komprehensif dan yang tak kalah penting memiliki strategi jitu.
             Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan. Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberi pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi.
           

















BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
            Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang membahas seputar kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan 2 salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan.
            Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi termasuk yang berorientasi publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian . Pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi organisasi.

B.        Saran
            Organisasi publik adalah organisasi yang tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum tanpa memperhitungkan rugi/laba. Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membawa organisasi publik yang dipimpinya dalam mencapai tujuan dan para pemimpin haruslah bertindak sesuai visi-visi yang ditujukan bagi organisasinya.
           
DAFTAR PUSTAKA


KEPEMIMPINAN  Oleh Enceng, dkk. (Tim Fisif – UT)
Cetakan ketujuh , Penerbitan Universitas Terbuka Januari Tahun 2011